Jadi beberapa tahun lalu aku punya kisah yang hingga kini tak bisa aku hapus dari benak ini, memang semua telah berlalu tapi masih ada yang janggal dalam hati ini. Rasa masih ingin memiliki ini kembali lagi, iya ingin memiliki dirinya yang sudah lama aku rindukan dan terpendam sampai di ujung ruang hati. Apa kabar dia? Apakah dia masih mengingatku? Atau sudah melupakan semua yang terjadi antara kita? Hingga detik ini aku masih bertanya-tanya mengapa ia meninggalkanku secepat itu, apa ada yang lebih cantik daripada aku? Atau mungkin dia hanya ingin mempermainkanku? Entahlah, semua jawaban dari pertanyaan hatiku itu tak akan terjawab hingga ajal menjemputku.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sudah tepat setahun dia meninggalkan aku dan seharusnya hari ini tepat di tanggal ini aku merayakan Anmiversary kita yang pertama. Tapi semua sudah sirna, tak ada lagi harapan untuk kembali bersamanya tak kan ada lagi kata sayang itu terucap. Dahulu, hanya dia yang mampu membuat hariku lebih berwarna dikala perasaan gundah melanda tetap hanya dia yang mampu membuatku tersenyum kembali. Tak harus memberikan barang apapun cukup senyum nakalnya yang iya lemparkan padaku itu sudah sangat cukup untuk membuatku tersenyum kembali. Jujur aku sangat merindukannya, setahun juga aku menahan rasa ini dalam - dalam agar ia tak pernah merasa aku mengikatnya karna rasa ini. Aku tak pernah sekalipun ingin mengutarakan rasa ini, karna aku tau apa yang akan terjadi; terlalu sakit. Dia tak pernah peduli apakah aku masih menyimpan rasa atau tidak yang pasti dia pernah mengatakan "Aku mohon pergi dari aku, aku tak ingin kamu menyimpan rasa yang akan menyakitimu terus menerus. Kamu tahu bukan aku tak mungkin kembali padamu? Jadi, aku mohon untuk berhenti menyakiti dirimu sendiri dan menahan rasa kepada seseorang yang tak akan pernah kembali padamu." Yap! Kata - kata itu seketika memberhentikan detak jantung ini selama sekian detik, sungguh ini sakit yang paling mendalam yang pernah aku rasakan. Sakit ini merasuki tubuh, jantung, hingga menembus tulang rusukku. Seketika itu juga aku menitikkan air mata, sesungguhnya aku sudah menahan itu semua agar ia tak pernah melihatku rapuh karnanya. Namun apa daya air mata ini tak mampu lagi terbendung, aku hanya bisa melihat matanya yang sudah tidak mungkin lagi ada harapan untukku. "Baik, jika memang itu yang membuatmu lebih bahagia karna tanpaku akan aku lakukan. Tapi aku hanya memberitahumu jika aku sangat bahagia bila disampingmu dan dihadapanmu seperti ini." Lalu aku hanya bisa pergi dan berlari sampai air mata ini jatuh dengan derasnya. - Aku takkan pernah melupakan hari itu.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Terkadang saat kita tidak mampu melepaskan orang yang sangat kita cintai, berarti kitalah yang harus pergi" - irv -
Senin, Juli 14, 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar