Beri aku waktu untuk memahamimu, untuk mengerti kamu. Agar apa yang telah kita jalani tak berakhir dengan sia-sia. Tak ada sedikit pun niat hati untuk menyudahi semua yang kita perjuangkan menjadi sia-sia. Aku milikmu, dan kamu milikku. Aku ingin kita tetap menjadi kita. Aku takut semua yang kita perjuangkan menjadi hal yang membunuh semua mimpi kita atau mungkin semua mimpiku bersamamu. Aku pernah berpikir bahwa, menemukanmu membuatku merasa cukup. Membangun rasa percaya jauh lebih baik dari pada berpikir hal yang hanya membuat kita mengarah kepada hal-hal yang lebih buruk, maaf jika sebelum ini aku sangat berpikir kotor tentang dirimu itu hanya karena aku merasa semakin takut kehilanganmu, aku semakin takut jauh darimu, bahkan aku sangat takut ketika menyadari dirimu tak lagi ada perasaan kepadaku. Jangan risau lagi perihal yang tak perlu kau risaukan. Tetaplah kejar impianmu, aku telah menetapkan hatiku ingin memilihmu saja.
Aku berharap kebaikan selalu menyertaimu. Aku selalu berdoa untukmu sebab aku mencintaimu. Sungguh tak ada berubah perasaan ini. Jauh di dalam hatiku, masihlah kamu seseorang yang kucintai dengan kesungguhan hati. Aku tidak pernah pergi, meski kau kini belajar meninggalkanku, Tidak mengapa, kamu masih akan menjadi seseorang yang penting bagiku. Aku lemah melupakanmu, sesungguhnya. Aku telah menyadari satu hal, tidak semua orang benar-benar berani melepaskan, meski sudah dibunuh paksa hatinya. Karena melepaskan adalah hal yang sakral, bukan hanya sekedar kata 'putus'.
0 komentar:
Posting Komentar