Jumat, Juni 07, 2013

Entah apa yang aku rasakan.

Entah mengapa ada yang berbeda pagi ini, sedikit muram untukku. Menangis sepanjang malam tak membuatku bisa lebih bahagia pagi ini, menangis sepanjang malam tak membuat hati ini menjadi lebih baik. Sedih rasanya, hanya kata itu yang ada dibenakku. Ada rasa lain yang sedang aku rasakan, tapi aku tak tahu harus menyebutnya dengan kata apa; aneh. Sesungguhnya akupun tak mengerti apa yang aku rasakan, merasa tak ada lagi kehangatan. Hanya rasa kehilangan yang aku terima, kehilangan apa aku juga tak mengerti. Aku hanya ingin menangis dan menangis sepanjang waktu, menangisi sesuatu yang akan hilang sebentar lagi. Aku takut akan adanya perubahan, aku terlalu terlena dengan bayanganmu. Mungkin kau tak akan pernah mengerti bagaimana sakit ini menusuk hati dan meruak keseluruh tubuh; perih rasanya. Akupun tak berhasil meyakinkanmu akan sakitnya hati ini, kau terus mengabaikanku. Apa kau tahu rasanya? Entahlah, mungkin kau belum pernah merasakan membatalkan seluruh acaramu untuk seseorang yang telah terlebih dahulu berjanji padamu. Namun sosok yang sudah berjanji mengabaikan tekadmu yang sudah bulat untuk memenuhi janjimu padanya. Sakit hanya itu yang mungkin kau pahami, mungkin kau bisa mengatakan lain hari. Namun, aku yang menunggumu merasa tak penting lagi. Lebih baik tak pernah berjanji jikalau aku tahu hasil dari semua penantianku harus dibayar dengan perihnya hati ini. Akupun tak tahu harus bercerita kepada siapa lagi, aku hanya tak mau terlihat lemah didepanmu dan teman-temanku. Aku hanya tak mau mereka tahu bagaimana hati ini mengkerut dan kering. Memasang wajah bahagia untuk menutupi semuanya tidaklah mudah. Kau tahu, aku sedikit trauma akan semuanya. Semuanya..... Jika memang itu yang membuatmu bahagia, akan mengabaikan semua yang aku anggap penting tapi kamu tidak aku harus terima. Setidaknya kamu bahagia dengan mereka bukan aku, aku sadar aku tak mampu membuatmu bahagia lagi. Aku hanya pecundang yang mencari entah kemana kebahagiaan itu bersembunyi. Air mata ini tak dapat lagi terbendung, aku berusaha melupakan semua yang telah terjadi. Memang kecil, tapi sangat besar pengaruhnya terhadap ingatanku. Jika suatu hari aku sudah tak lagi mendampingimu, apakah kamu akan berjanji tak melukai seseorang yang telah berkorban untukmu tak kau sakiti hatinya lagi? Seseorang yang sudah rela berkorban untukmu didepan siapapun, dia lah orang yang sangat peduli denganmu. Apakah masih kau mau melukai seseorang yang sangat peduli denganmu?

0 komentar:

Posting Komentar