Senin, April 22, 2013

Terimakasih Tom kau memberiku luka namun kau mengajariku untuk kuat menjalani hidup.

Sudah sebulan lebih ini aku sedang dekat dengan seorang artis, ia adalah salah satu personil Boyband yang terkenal di Indonesia saat ini. Sebut saja namanya Tom, dia memang baik padaku namun tidak sedikit dari fansnya menyukaiku. Entah apa alasannya akupun tak mengerti, sering kali Tom menjelaskan padaku agar tak memperdulikan fansnya yang fanatik itu. Terkadang ia pun kewalahan dengan sikap para fansnya, seakan dirinya hanyalah milik mereka seorang tak satupun wanita boleh mendekatinya; kasihan. 
"Kamu mau gak nonton konser aku di bandung?" tanyanya.
"Kapan? Dimana? Aku tidak ada teman, katamu aku harus merahasiakan hubungan kita ini dulu" jawabku.
"Lusa, nanti aku kasi tiketnya ya. Iyasih, tapi aku sudah tidak tahan harus menututupi semua ini. Jika kamu bersedia aku bisa memberi tahu pada fansku kalau kamu hanyalah teman dekatku sampai sekarang ini. Maafkan aku karena popularitasku kamu jadi menderita seperti ini" kata Tom dengan nada menyesal.
"Tak apa, lagi pula aku yang memilih jalan ini. Aku yang menetapkan pilihanku padamu, namun aku perlu waktu menyesuaikan semua ini bersamamu dan para fansmu. Baiklah aku akan datang, tapi ketika kamu di atas panggung aku mau berada di kursi penonton ya. Agar tak ada fansmu yang curiga tentang kita" jawabku sambil tersenyum.
"Baik, akan aku laksanakan perintahmu Tuan Putri" dengan nada bercandanya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saat konser yang ditunggu-tunggupun telah tiba, aku tidak masuk melalui pintu penonton pada umumnya. Namun aku ter-istimewakan saat itu, aku masuk melalui pintu para artis. Pada waktu aku di backstage genggaman tangan Tom tak dilepaskan dariku. Maka dari itulah banyak para kru yang mananyakan pada kami apa hubungan kita, namun Tom hanya tersenyum saja. Aku hanya takut beberapa fans dapat masuk keruangan tersebut dan memfoto kita saat Tom menggenggam tanganku, tarik perlahan tanganku agar terlepas dari genggamannya, berhasil! Namun dengan cepat Tom merangkulku sudah bisa dibayangkan jika kami terlihat oleh para fans, akupun hanya bisa tertunduk lesu menantikan momen itu.
"Kak Tom boleh minta foto bareng kan? Aku admin dari @---- sama minta VN dan follbacknya ya" dengan girang gadis kecil itu memohon pada Tom.
"Baik, mari kita foto bareng" dengan nada santai Tom meng-iyakan dan melepas rangkulannya dipundakku.
Akhirnya dia melepaskan rangkulannya, tapi aku tetap memikirkan apakah gadis itu akan mengumbar yang ia lihat tadi. Aku belum siap untuk dicaci dan dimaki oleh para fansnya. Terlintas dibenakku agar aku menutup akun Twitter atau memprotectnya, tapi... Haahhh... Aku pusing.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Sudah selesai Tom? Apa ada yang mau kamu selesaikan lagi?" tanyaku lembut sembari tadi aku menunggunya.
"Sudah, mau makan dulu tidak? Aku lapar" jawabnya dengan wajah memelas.
"Iya Tom, aku temani kamu makan" jawaban singkatku itu sudah membuat Tom tersenyum kembali.
Sesampainya aku di restoran Fast Food, karena ramai dia takut akan ada fansnya yang melihat kami berdua lagi.
"Kita makan di restoran yang sepi saja ya. Aku khawatir semuanya tahu saat belum waktunya" tanyanya cemas.
Aku hanya membalas senyuman dan anggukan. Mobil Tom pun langsung melaju ke daerah restoran yang sepi. Kami tak khawatir disini karena sepi, hanya ada beberapa pengunjung dan pelayanpun hanya sedikit mungkin karena saat ini tengah malam. Yang bikin aku terkejut Tom jika sedang lapar makannya banyak banget, 2 porsi dia habiskan sendiri. Huuh, artis jaman sekarang kalau sama management nya makanpun diatur sana-sini. 
"Kamu mau menginap dimana malam ini? Apakah ada saudara?" tanyanya sambil melahap makanan.
"Aku juga tidak tahu malam ini mau tidur dimana. Adakah hotel yang tidak mahal disini dan terdekat?" jawabku.
"Ada sepertinya di daerah bawah, nanti kita cari ya" jawabnya tanpa melihat kearahku.
Setelah selesai makan kami langsung menuju hotel terdekat, namun hotel tersebut hanya tersisa satu kamar dan aku takut jika ada wartawan yang melihat kami. Tapi Tom sudah memastikan tak ada wartawan yang melihat, karena waktu sudah menunjukan pukul 2 pagi dia mencheck-in hotel tersebut namun dia meminta pihak hotel untuk mengganti ranjangnya menjadi terpisah. Setelah menunggu 20 menit kamipun langsung masuk ke kamar untuk tidur dan kembali pada pagi hari.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Keesokan paginya dengan strategi Tom keluar duluan untuk check-out dan menghubungiku jika sudah sampai di mobil. Strategi yang sudah aku bayangkan dari kemarin sembari akan menuju ke alam mimpi ini harus berhasil. Tom sudah melakukan langkah awalnya namun hingga 15 menit berlalu ia tidak mengabariku juga, alhasil aku menelfonnya saat diangkat.
"Kamu turun ajadeh, ini aku lagi digerayangi fans. Cepetan yah" langsung ia matikan telfonku.
Ohtidak! Pusing bukan kepalang aku sekarang jika aku keluar dan menemuinya sekarang di depan puluhan fansnya berarti mereka akan tahu kita menginap disini dalam satu ruangan yang sama. Apa yang harus aku lakukan sekarang.......... Yasudah aku terima nasib saja sekarang, tapi ternyata saat aku sampai di loby tak ada Tom maupun fansnya. Lah apa ini? Kemana mereka? Dari belakang ada suara laki-laki yang memanggil namaku dan spontan saja aku melihat di belakang. Ternyata Tom dan para fansnya membawa bunga mawar putih tapi ada spanduk yang membuatku tertarik untuk melihatnya tulisannya "Will You Be My Girlfriend?"
God! Ini permainan apa yang sedang dilakukan Tom? Dengan cepat para fans Tom itu memberikan satu demi satu bunga mawar putih tersebut. Namun Tom memberikan bunga mawar yang berbeda warna yaitu merah. 
"Kamu pasti bingungkan kenapa bunga yang aku beri padamu berbeda warna dari yang lain? Ya, karena banyak orang menyayangimu namun hanya aku yang sangat Mencintaimu dengan tulus. Apakah kamu mau menjadi pacarku?" jelasnya dengan penuh romantis.
Baru kali ini aku ditembak secara langsung di depan banyak orang. Aku hanya diam dan terbengong-bengong akan kejadian barusan. Aku hanya mampu tersenyum dan mengangguk lagi-lagi.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
2 minggu hubunganku dan Tom baru berjalan sampai saat ini, sesungguhnya aku sangat risih dengan fansnya. Bagaimana tidak seakan aku tak mempunyai waktu luang bersamanya jika aku pergi ke salah satu Mall ternama maka tak sedikit yang akan mengikuti kita dan minta foto bareng. Ketika aku meminta pada Tom untuk pergi ke suatu daerah yang sepi dan indah ia selalu mengatakan "cari waktu luang dulu ya syg" belum sebulan berpacaran dengan artis yang lagi popular sekarang tak seindah yang aku bayangkan. Belum selesai persoalanku dengan Tom pasti para fans fanatiknya sudah membuat akun perkumpulan orang-orang yang membenciku. Entah apa yang dipikirkan mereka jika mereka menjadi diriku apakah mereka bisa menahan semua ini? Batin banget rasanya, cacian dan makian setiap hari nangkring di mention twitterku sungguh lelah rasanya dengan semua ini. Namun Tom selalu menguatkanku dengan semua perkataanya, dia sungguh manis sayang rasanya jikalau aku menyianyiakan kesempatan berpacaran dengannya.
Saat 1 bulan aku sudah melewati hari-hari bersama Tom, tiba-tiba di hari spesial ini dia menghilang. Seakan hilang ditelan bumi, kemana dia? Kenapa menghilang? Permainan apa lagi ini? Tiba-tiba ponselku bergetar.
"drrtt...drrtt.." suara gentaran ponsel.
"Halo sayang ini aku, maaf hpku mati. Btw, selamat 1 bulanan ya maaf juga sekarang aku sibuk. Aku sudah siapkan sopir buat kita ketemuan jam 8 nanti ya. Bye" belum sempat aku berkata apa dia sudah menutup telfon itu. Yasudahlah lebih baik aku bersiap-siap untuk sekolah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jam 8 yang aku nanti-nantikan itu telah tiba, sopir yang dipersiapkan Tom untukku pun telah tiba segera aku turun dari kamar untuk bergegas menuju tempat yang ditunjuk Tom. Dalam perjalanan sesekali aku menanyakan kemana kita melaju pada sopir namun tak satupun kata yang dikeluarkan darinya, semakin lama semakin sepi jalanannya ini sesungguhnya kemana aku mau dibawa kemana. Aku diturunkan disuatu taman yang dihiasi lampion warna-warni, cantik sekali. Ditengahnya ada 2 kursi dan 1 meja saling berhadapan di meja itu terdapat piring, sendok-garpu, lilin dan satu tangkai mawar akupun bingung, ini tempat apa? Tom dimana? Dari balik pohon yang cukup besar Tom muncul dengan berbaju kemeja polos dan celana panjang di sertai sepatu kets. Sungguh tampan ia malam itu karena dia tak menggunakan make-up maupun baju panggungnya.
"Sayang maafkan aku jika aku selalu merepotkanmu, selalu menyakitimu dengan cacian para fansku dan maafkan aku dari pagi aku tak bisa memberimu kabar. Inipun orang suruhan yang aku bayar untuk mempersiapkan semua ini, semua aku lakukan untukmu sayang. Aku mencintaimu" kata Tom sambil mencium tanganku.
Aku bak melayang diawan seraya diperlakukan seperti ini terhadapnya, tak bisa dibayangkan betapa irinya para fans dari Tom. Di membibingku untuk duduk dikursi dan kami menyantap makanan yang telah disediakan. Ini merupakan candle light dinner paling romantis yang pernah aku bayangkan! Uhh.. Seakan waktu tak ingin cepat berlalu, aku ingin bersama Tom lebih lama lagi ditempat ini sepi tak ada orang selain kita. Malam yang sangat mengesankan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari demi hari aku lewati dia tak berubah namun saat hubungan kami baru menginjak 5 bulan masalahpun menerpa dari dia dikatakan selingkuh dengan personil girlband lain dan sebagainya. Apa ini? Harus sabar yang gimana lagi aku melewati cobaan semua ini? Setiap orang yang mention padaku tentang hal itu aku hanya bisa tertunduk sedih karena Tom pun mulai menjauh dariku, mengapa tak dari dulu saja aku tidak mengenalnya aku terlalu sakit dan capek. Entah kemana Tom sekarang sudah 3 hari ini dia tak ada kabar dihubungi namun ponselnya selalu mati. Permainan apakah ini?
"Dek! Dimana kamu?" panggil kakak ku.
"Dikamar, kenapa bang?" jawabku sedikit berteriak.
"Coba turun sebentar ada yang harus abang katakan."
Langsung aku bergegas turun menuju ruang keluarga. "Ada apa bang? Kok mukanya serius? Aku bikin ulah lagi ya?" tanyaku bawel.
"Bukan kamu kali ini yang bikin ulah, tapi pacar kamu. Nih!" jawabnya ketus sambil menyodori majalah yang dia pegang dari tadi.
Ini kaget bukan kepalang. Deg! Apa-apaan ini? Dimajalah tersebut Tom sedang mencium kening perempuan di depan umum dan itu bukan sedang akting. Air mataku tiba-tiba jatuh aku juga tidak mengerti mengapa Tom melakukan semua ini, apa salahku? Aku hanya bisa menangis dan menangis mengingat kenangan kita, dimana dia sekarang aku harus berbicara padanya.
"Bang temani aku bertemu dengan Tom ya? Mau kan?" pintaku memelas pada kakak ku.
"Iya tapi kamu ganti baju sama cuci muka dulu gih, malu abang punya adek mukanya mewek gitu. Hiihhh...." jawabnya.
Setelah berganti baju dan cuci muka aku langsung menuju mobil yang sudah dipanaskan. Selama dijalan aku hanya bisa terdiam dan melihat foto-foto kami berdua. Tom, apa salahku? Mengapa kau lakukan semua ini padaku? Mengapa? Air mataku pun terjatuh lagi sudah aku tampung namun apa daya kantung mataku tak cukup menahan bendung air mata sebanyak ini. Ya, aku mewek lagi.
"Tom!" teriakku dari kejauhan. Dia saat ini sedang latihan bersama teman-temannya, sebelum aku bertemu dengannya aku sudah pastikan wajahku tidak terlihat habis menangis.
"Kenapa sayang? Aku sedang latihan" jawabnya dengan lembut.
"Cukup panggil aku sayang ya, aku sudah muak dengan semua ini. Kamu sudah mempunyai berapa pacar? empat? lima? atau bahkan sepuluh?! Congrats ya, popularitasmu sudah membuatmu buta dengan cinta. Katamu engkau mencintaiku, tapi mana? Semua hanya omong kosong tak satupun yang terbukti, setelah sekian lama aku bersabar dan ini balasannya. Terimakasih Tom!" sambil membuang majalah yang tadi di depan muka Tom.
Lalu aku bergegas pergi dan masuk kedalam mobil, Tom ternyata mengejarku sampai di mobil aku terpana melihat dia ikut menangis namun hatiku sudah terlebih dahulu hancur karenanya. Terimakasih Tom kau memberiku luka namun kau mengajariku untuk kuat menjalani hidup.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sudah 3 bulan lebih aku berpisah dengan Tom, baru aku tahu dia sudah berpisah dengan kekasihnya yang menyebabkan hubunganku dengannya hancur. Dua hari yang lalu Tom sempat mengirimkan pesan singkat padaku namun tidak aku balas. Aku hanya takut kesakitan itu terulang, lebih baik saat ini aku tidak jatuh cinta karena saat jatuh sakit itu luar biasa dan disaat kita harus terbangun disanalah letak tersulit. Sesungguhnya dia sangat berperan dikehidupanku kemarin, dia mengajarkan bagaimana aku harus tabah saat diterpa cacian dan makian walau tak semua itu benar. :)

0 komentar:

Posting Komentar